Bisnis.com, JAKARTA - Kebiasaan kurang mengkonsumsi buah dan sayur dalam rumah tangga rakyat Indonesia mendorong Sarihusada meluncurkan program makanan sehat untuk 300 anak PAUD di Jakarta, Depok dan Bekasi.
Joris Bernard, Brand Business Unit Director Sarihusada mengatakan di Indonesia terdapat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 41/2014 yang menyatakan porsi buah dan sayur harus mencakup 50% dari porsi sekali makan.
“Sayangnya, data riset kesehatan dasar menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada tingkat persentase masyarakat Indonesia dengan perilaku kurang dalam mengkonsumsi buah dan sayur,” ujarnya, Sabtu (3/9/2016).
Dia melanjutkan, berdasarkan hasil riset kesehatan 2017 dan 2013, previlensi perilaku masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang kurang mengalami stagnasi pada kisaran angka 93,5% hingga 93,6%. . Untuk itu, diperlukan dukungan semua pihak mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat dalam memberikan edukasi pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur.
Menurutnya PAUD Healty Eating Habit Program yang diusung Sarihusada merupakan bagian dari komitmen pihaknya untuk menjadi mitra bagi para orangtua di Indonesia dalam menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan anak. Pihaknya ingin membangun kebiasaan makan yang baik dan bergizi seimbang sejak usia dini.
“Kami juga ingin membuktikan bahwa makan buah dan sayur bisa menyenangkan jika dilakukan bersama-sama dan dengan cara yang tepat,” tambahnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mendukung program kebiasaan makan sehat yang diusung oleh Sarihusada tersebut karena turut mengedukasi orangtua untuk memberikan asupan gizi yang seimbang bagi anak.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena merupakan bentuk diukunmgan pada hak tumbuh kembang dan hak mendapatkan pendodikan bagi anak Indonesia,” katanya.
Program ini meliputi dukungan penyediaan makanan bergizi, buah dan sayur serta susu pertumbuhan SGM Eksplor Buah & Sayur bagi anak-anak di enam PAUD di Jakarta, Depok dan Bekasi. Dalam program ini pula, akan dilakukan transfer edukasi pelatihan sekaligus pendampingan bagi para orangtua anak PAUD agar lebih tepat sasaran.