Bisnis.com, JAKARTA – Gaya berpakaian hingga pilihan aksesoris yang melekat menjadi strategi bakal calon presiden untuk memperkenalkan sosoknya kepada publik menjelang pesta demokrasi 2024.
Vice Chairman Indonesian Fashion Chamber Lisa Fitria mengatakan fesyen telah menjadi wujud pernyataan persona capres yang ingin dilihat publik.
“Fesyen itu saat ini sudah jadi statement, yang akan meng-create sehingga kelihatannya wah parpol ini sudah kekinian, oh sudah berubah sudah mengikuti zaman,” ujar Lisa, dalam podcast Broadcast, Senin (14/8/2023).
Menurutnya, figur politisi atau capres sangat penting meningkatkan personal branding atau penjenamaan pribadi melalui fesyen. Apalagi dalam Pilpres 2024, 52 persen pemilih merupakan generasi muda yang relatif lebih mudah mengenal sosok pemimpin melalui fesyen.
Lisa mengatakan perkembangan strategi kampanye politik sudah berbeda dalam dekade terakhir. Jika sebelumnya, perbedaan fesyen lebih condong kepada warna, maka saat ini sudah bicara mode yang lebih detil.
Baca Juga
Dari tiga bacapres yang digadang-gadang bakal bertarung dalam Pilpres 2024, semuanya telah melakukan penjenamaan pribadi melalui fesyen.
Misalnya, Prabowo Subianto yang identik dengan kemeja safari kantong empat ala Soekarno. Kemudian, Ganjar Pranowo yang resmi mengenalkan kemeja garis garis berwarna hitam - putih, serta Anies Baswedan yang acap kali tampil menggunakan rompi dan topi baret.
Terkait pilihan fesyen bacapres, Lisa pun memiliki tafsir tersendiri. Untuk Ganjar, menurutnya, pilihan menggunakan kemeja garis-garis berwarna hitam-putih menunjukkan sikap tegas dan to the point.
Adapun mengenai fesyen Anies, Lisa mengatakan topi baret identik dengan pejuang. "Jadi orang-orang yang ada di belakangku [Anies Baswedan] adalah figur-figur yang siap berjuang bersama," ujarnya.
Fesyen bacapres dari Gerindra, Prabowo Subianto pun punya makna tersendiri. Lisa menjelaskan, dengan latar belakang Prabowo dari militer, menunjukkan spirit perjuangan tentara di era kemerdekaan yang ingin dihadirkan saat ini.
"Pada akhirnya, gaya berpakaian akan menggambarkan kharisma maupun persona bacapres yang ada," tegas Lisa.
Lisa juga berharap agar para partai dan elite politik yang berkompetisi untuk dapat menciptakan fesyen yang keren, menarik perhatian, serta kreatif. Dengan begitu, dapat mendorong industri fesyen untuk tumbuh dan berkembang memanfaatkan momentum Pemilu tahun depan.