Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia hanya memiliki waktu 18 bulan dalam menyelesaikan Indonesia Arena sebagai venue pertandingan FIBA World Cup 2023.
Direktur Utama Entus Asnawi M PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengungkapkan waktu yang dimiliki perseroan selaku kontraktor dalam merampungkan Indonesia Arena tersebut relatif singkat.
“Oleh karena itu, ADHI memaksimalkan pemanfaatan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM),” kata Entus lewat keterangan resminya pada Rabu (30/8/2023).
Pemanfaatan teknologi konstruksi BIM, sambungnya, bertujuan memastikan seluruh tahap pembangunan dikerjakan dengan metode konstruksi, biaya, waktu pengerjaan, hingga desain yang tepat.
Total, kata Entus, stadion indoor terbesar di Indonesia itu dibangun dengan nilai kontrak Rp640 miliar di atas lahan seluas 3 hektar dengan kapasitas lebih dari 16.000 penonton.
Dari sisi inovasi, Indonesia Arena memiliki beberapa fasilitas yang belum pernah ada di Tanah Air. Mulai dari, portable wooden flooring, telescopic tribune, sampai dengan jumbotron.
Baca Juga
Adapun, perseroan mengatakan seluruh fasilitas Indonesia Arena telah memperoleh sertifikasi International Basketball Federation atau FIBA.Selain itu, bangunan tersebut dirancang untuk berbagai kegiatan olahraga lainnya, seperti bulutangkis, voli, tenis. Tidak hanya olahraga, Indonesia Arena juga didesain untuk penyelenggaran pertunjukan seni.
“Kami pastinya turut bangga karena ikut andil di balik layar keberhasilan penyelenggaraan event kelas dunia melalui pembangunan Indonesia Arena,” ungkapnya.
Sebagai informasi, FIBA World Cup 2023 diselenggarakan oleh 3 negara, yakni Indonesia, Filipina, dan Jepang dari 25 Agustus hingga 10 September 2023.
Kendati menjadi tuan rumah, Timnas Basket Indonesia tidak tampil dalam ajang tersebut karena tidak lolos kualifikasi.