Makin Banyak Seruan "Kami Muak" untuk Kaesang karena Masalah Baliho

Seruan "kami muak" masih terus bergema untuk mengkritisi baliho Kaesang Pangarep.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep menyampaikan orasi politiknya dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Kaesang menggantikan ketua umum periode sebelumnya Giring Ganesha yang diangkat menjadi anggota dewan pembina partai berlambang bunga mawar itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep menyampaikan orasi politiknya dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Kaesang menggantikan ketua umum periode sebelumnya Giring Ganesha yang diangkat menjadi anggota dewan pembina partai berlambang bunga mawar itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

Bisnis.com, SOLO - Seruan "Kami Muak" masih terus bergema di platform X sejak Senin (6/11/2023) hingga hari ini, Selasa (14/11/2023).

Banyak netizen membuat video di depan baliho Kaesang untuk menyampaikan pendapatnya mengenai keadaan politik saat ini.

Salah satu video TikTok milik @anjahwari menjadi viral karena mengatakan bahwa seorang pemuda mendapat intimidasi karena menyuarakan masalah baliho Kaesang yang menjamur di kotanya.

"Di sini, seorang gadis muda yang cerdas bersuara, mempertanyakan fakta-fakta yang jelas nampak di hadapan kita. Sangat disayangkan dia malah diintimidasi, didesak, dan diancam seolah dia yang salah," ucap narator dalam video tersebut.

Narator dalam video tersebut pun mempertanyakan sikap partai politik (parpol) yang dinilai kolot karena kritik soal baliho.

Di akhir video, narator pun mengatakan bahwa pihaknya semakin muak dengan cara kerja parpol saat ini.

Sebelumnya, seruan "kami muak" bergema di platform X hingga membuat Kaesang Pangarep karena sebuah video yang diunggah di TikTok.

Video itu kemudian viral karena menyoroti banyaknya baliho Kaesang yang tersebar di berbagai daerah.

"Kalau kami hitung-hitung dari ujung selatan sampai ujung utara Kabupaten Sibang, lebih dari 30 kecamatan yang ada. Setiap kecamatannya tidak kurang dari 50 baliho," ucap narator dalam video tersebut.

Narator tersebut kemudian menyoroti mengenai biaya produksi dan pemasangan baliho yang diprediksi mencapai Rp1 miliar.

Di akhir video, ia pun mengatakan bahwa cara-cara lawas dengan menyebarkan baliho seperti yang dilakukan Kaesang memuakkan.

"Baru 2 hari jadi ketua umum PSI sudah memakai cara-cara seperti ini. Kami muak," pungkas sang narator.

Kalimat "Kami Muak" di akhir video itu kemudian diviralkan oleh netizen yang mengaku berasal dari kaum milenial dan gen z.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro