Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, viral lantaran potret kesederhanaanya tersebar di media sosial.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2022 dan 2022-2027, Haedar Nashir, mendadak viral di Twitter.
Prof Haedar viral lantaran foto kesederhanaannya muncul di medsos. Foto tersebut diunggah oleh @MardaniAliSera pada Jumat 14 Juni 2024.
Dalam unggahannya, @MardaniAliSera memperlihatkan sosok Prof Haedar sebagai pribadi yang sangat sederhana.
"Prof Haedar, pimpinan tertinggi Muhammadiyah, menunggu kereta. Sambil bawa kardus oleh2. Aset Muhammadiyah ratusan trilyun. Tapi etika dan kebersihan diri dipegang teguh. Sederhana itu kekuatan. Makasih Prof atas teladannya. Bangga jadi bagian organisasi besar ini," tulisnya sebagai caption foto.
Foto tersebut viral dan dikait-kaitkan dengan aset Muhammadiyah yang jumlahnya triliunan.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, sebelumnya beredar surat PP Muhammadiyah mengenai konsolidasi keuangan di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bertanggal 30 Mei 2024.
Dalam surat tersebut, terdapat permintaan rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan di BSI ke bank syariah lain, seperti PT Bank KB Bukopin Syariah, PT Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan lainnya.
Mengenai alasan pengalihan dana, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan bahwa PP Muhammadiyah memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung perbankan syariah.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya.
“[Ini dilakukan] agar Muhammadiyah bisa berkontribusi bagi terciptanya persaingan yang sehat di antara perbankan syariah yang ada, terutama ketika dunia perbankan syariah tersebut berhubungan dengan Muhammadiyah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, pekan lalu (5/6/2024).
Dipuji dan dibandingkan
Banyak netizen memuji kesederhanaan Prof Haedar, bahkan tak sedikit yang membandingkannya dengan petinggi NU.
Memang, NU dan Muhammadiyah belakangan jadi sorotan terkait izin mengelola tambang.
Joko Widodo telah membuka ruang bagi organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan untuk bisa mengelola Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK).
Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Saat petinggu NU menerima, Muhammadiyah disebut menolak hal tersebut.
"Hidup-hidupkanlah Muhammadiyah dan janganlah mencari penghidupan di Muhammadiyah," cuit netizen mengutip pernyataan pendiri Muhammadiyah, K.H Ahmad Dahlan.
Prof Haedar, pimpinan tertinggi Muhammadiyah, menunggu kereta. Sambil bawa kardus oleh2. Aset Muhammadiyah ratusan trilyun. Tapi etika dan kebersihan diri dipegang teguh. Sederhana itu kekuatan. Makasih Prof atas teladannya. Bangga jadi bagian organisasi besar ini. pic.twitter.com/neQz1v4ch8
— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) June 14, 2024