Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh viral di Twitter lantaran disebut sindir Presiden RI Jokowi yang hadir pada Kongres III Partai Nasdem di Jakarta Convention Center alias JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2024).
Pada pidato pembukaannya di acara tersebut, Surya Paloh menyinggung beberapa hal yang cukup menarik perhatian.
Pertama, Ketum NasDem itu bicara masalah konsistensi antara perkataan dan perbuatan.
Sementara pernyatana kedua, Surya Paloh mengatakan bahwa tidak seharusnya setiap masalah diatasi dengan selalu menerbitkan Undang-Undang.
Sebab hal tersebut, menurutnya, dianggap hanya akan menjebak untuk terus mensiasati Undang-Undang.
Meski demikian setelah Bisnis menonton lengkap pidato Surya Paloh, Ketum NasDem itu tidak menyebutkan secara pasti peristiwa atau insiden yang memicu upaya sejumlah pihak untuk mensiasati undang-undang.
Baca Juga
Akan tetapi jika merujuk peristiwa paling baru, skandal 'mensiasati' undang-undang itu muncul ketika DPR berencana mengesahkan amandemen Undang-undang Pilkada yang dibahas dalam waktu kurang dari 7 jam.
Skandal itu kemudian memicu kemarahan publik, banyak pihak merasa bahwa praktik legislasi itu janggal dan menunjukkan adanya penurunan demokrasi.
Selain itu, pembahasan kilat RUU Pilkada diduga kuat menjadi alat untuk melanggengkan jalan buat putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep maju dalam kontestasi Pilkada 2024.
Berikut adalah pidato lengkap Surya Paloh yang disebut sindir Jokowi
Rakyat dan memerlukan supervisi dari pemerintah tidak hanya pemerintah tapi juga para elit-elit bangsa ini termasuk elit elit partai
Apa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini adalah suri keteladanan. Di sana sebenarnya kalau kita menghadapi permasalahan.
Konsistensi kita atas ucapan dan perbuatan. Tidak mungkin kita mengatasi permasalahan ini hanya dengan membuat Undang-Undang.
Undang-Undang yang sudah ada kita buat lagi Undang-Undang, kita buat lagi Undang-Undang. Tidak ada
Akhirnya kita terjebak untuk melihat, bagaimana kita mulai mensiasati Undang-Undang. Ini yang menjadi permasalahan kita.