Bisnis.com, JAKARTA -- Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali viral karena dituding tidak menyalami mantan Panglima ABRI sekaligus Wakil Presiden 1993-1998 Jenderal Purn TNI Try Sutrisno.
Padahal, dalam potongan video yang beredar, Try Sutrisno sempat berdiri untuk menyambut Jokowi. Namun kalau merujuk potongan video yang ramai di media sosial, Jokowi melewati Try Sutrisno dan menuju ke istri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah.
Istana Kepresidenan membantah bahwa Presiden Jokowi tidak menyalami mantan Wakil Presiden Try Sutrisno pada acara HUT TNI ke-79 yang diselenggarakan pekan lalu, Sabtu (5/10/2024).
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyebut bahwa Jokowi sudah menyalami Try saat keduanya berada di Holding VVIP Room.
"Iya Bapak Presiden sudah salaman dan menyapa Wakil Presiden ke-6 Bapak Try Sutrisno beserta Ibu di Holding VVIP Room," katanya kepada wartawan saat dimintai konfirmasi, Senin (7/10/2024).
Yusuf menyebut alasan Jokowi menyalami sejumlah tamu kehormatan lainnya karena mereka belum sempat bertemu di Holding Room.
Baca Juga
Saat itu, Kepala Negara hanya menyalami mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Boediono serta istri dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid.
"Bapak Presiden [Jokowi] sangat menghormati semua elemen masyarakat apalagi dengan para tokoh pemimpin bangsa," kata Yusuf.
Profil Try Sutrisno
Dikutip dari tni.mil.id pada Senin (7/10/2024), Try Sutrisno merupakan Wapres mendampingi Presiden ke-2 Soeharto pada periode 1993-1998.
Pria kelahiran 15 November 1935 di Surabaya, Jawa Timur itu dikenal sebagai sosok prajurit yang kenyang pengalaman. Karier Try Sutrisno dimulai saat menjadi taruna di Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) pada 1956.
Selang setahun, Try langsung bertempur melawan Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Sebelum diangkat menjadi Ajudan Presiden Soeharto, keduanya telah saling mengenal saat operasi pembebasan Irian Barat 1962.
Try kemudian diangkat menjadi Ajudan Soeharto pada 1974. Setelah pengangkatan ini, karier Try terus moncer di militer.
Misalnya, Try diangkat menjadi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI/Udayana pada 1978; Panglima Daerah KODAM IV/Sriwijaya pada 1979; Panglima Daerah KODAM V/Jaya pada 1983.
Tak berhenti disitu, Try juga diangkat menjadi Wakasad TNI usai pangkatnya dinaikkan menjadi Letjen TNI pada 1985.
Suami Tuti Sutiawati ini hanya memerlukan 10 bulan untuk diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Rudhini.
Puncak kariernya di militer, saat Try dipercaya menjadi Panglima TNI pada 1988 hingga menjadi pucuk pimpinan ABRI yang terdiri dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri pada periode 1988 hingga 1993. Selepas jadi Panglima ABRI, Try Sutrisno menjabat sebagai wakil presiden mendampingi Soeharto