Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY berseloroh mengenai Badan Intelijen Negara alias BIN. BIN menurutnya memiliki tugas untuk memata-matai musuh negara bukan lawan politik.
Adapun SBY mengungkapkan hal itu ketika menyapa Mayjen Purn Syamsir Siregar. Syamsir Siregar berpengalaman dalam bidang intelijen. Dia adalah mantan Badan Intelijen ABRI (1994-1996) dan Mantan Kepala BIN (2004-2009).
"Bang Syamsir, bapak harus bangga, karena sewaktu menjadi Kepala BIN urusannya urusan negara," ucap SBY saat menyampaikan pidato di peluncuran buku Kabinet Indonesia di Jakarta kemarin.
SBY kemudian melanjutkan bahwa BIN seharusnya berperan untuk menjaga negara dari rongrongan musuh, bukannya mengawasi lawan politik. "Yang diawasi musuh negara, bukan lawan politik."
"Nah ini penting, ini pencapaian, tentu banyak kekurangan kita," jelasnya.
Dalam catatan Bisnis, SBY memimpin Indonesia sejak tahun 2004-2024. Selama memimpin negara, SBY memiliki sejumlah capaian dari sisi ekonomi politik dan hukum. Kendati demikian, pada masa jabatannya, pemerintahan SBY juga diliputi banyak kontroversi.
Baca Juga
Soal BIN, sejak reformasi bergulir, jabatan pimpinannya selaku dipegang oleh tokoh berlatar belakang militer. Pada tahun 1999-1999, BIN dipimpin oleh Letjen TNI Zaini Azhar Maulani, Letjen TNI Arie Jeffry Kumaat (1999-2001), Jenderal AM Hendropriyono (2001-2004), Mayjen Syamsir Siregar (2004-2009), Letjen Marciano Rachman (2011-2015), dan Letjen Sutiyoso (2015-2016).
Sementara itu, perwira Polri yang menjabat sebagai Kepala BIN antara lain Jenderal Polisi Soetanto (2009-2011) dan Jenderal Pol Budi Gunawan (2016-sekarang).