Bisnis.com, JAKARTA -- Artis Sandra Dewi mengklaim bahwa situasi Bangka Belitung (Babel) menjadi mencekam usai ada penindakan hukum terkait lahan atau IUP di PT Timah Tbk. (TINS).
Hal itu diungkapkan Sandra saat dihadirkan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi timah di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat yang menjerat suaminya, Harvey Moeis pada Kamis (10/10/2024).
Mulanya, Sandra Dewi mengungkapkan pembicaraan dengan keluarganya soal kondisi di Babel. Dalam komunikasi itu, keluarga Sandra menyampaikan kondisi kriminalitas di Babel semakin meningkat usai penindakan terhadap lahan tambang timah.
"Penambang timah sudah ada ratusan tahun, budaya kerja masyarakat disini memang sudah seperti itu, mata pencaharian terbesar di Babel adalah timah jadi sekarang ini masyarakat susah, keadaan mencekam, sering ada perampokan, pencurian di rumah-rumah," ujar Sandra di persidangan.
Dia menjelaskan, kondisi itu justru berbeda dengan pengalamannya saat bertempat tinggal selama 18 tahun di Babel. Saat itu, menurut Sandra, kehidupan masyarakat di Babel sangat damai.
Bahkan, kata Sandra, rumah-rumah di Babel selalu terbuka hingga menjelang tengah malam. Itu pun, masyarakat Babel tidak pernah mengunci pintu rumah mereka.
Baca Juga
"Dan sekarang baru beberapa hari yang lalu sepupu saya menelpon saya, susah banget disini sekarang, keadaannya mencekam. Lagi makan aja nasi goreng di tengah jalan ada yang nyolong tabung gas, saya bilang kenapa? 'Iya karena kan masyarakat Bangka Belitung ini pekerjaannya timah'," tambahnya.
Dengan demikian, Sandra Dewi meminta kepada pihak terkait atau pemerintah agar bisa membuat kebijakan untuk mengatasi persoalan itu.
"Semoga ada peraturan yang sesuai dengan kondisi untuk masyarakat Bangka Belitung. Karena ini bukan hanya masalah saya, tapi masalah Timah di Bangka Belitung," pungkas Sandra.