Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Prabowo - Megawati Tak Kunjung Terealisasi, PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi?

Pertemuan antara Prabowo dan Megawati tidak kunjung terealisasi meski pelantikan tinggal 5 hari lagi.
Anshary Madya Sukma, Jessica Gabriela Soehandoko
Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:00
Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Dok Instagram @puanmaharani
Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Dok Instagram @puanmaharani

Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tidak kunjung terealisasi. Di sisi lain, Prabowo mulai mematangkan nama-nama yang akan masuk dalam kabinet untuk pemerintahan 2024-2029.

Rencana pertemuan antara Prabowo – Megawati sudah terdengar cukup lama. Wacana pertemuan itu telah diungkapkan oleh elite Gerindra dan PDIP, dua partai yang dalam tiga kali pemilihan umum selalu berada di pihak yang selalu berseberangan. Namun demikian, hingga hari ke 5 menjelang pelantikan Prabowo, pertemuan itu belum terwujud.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani memastikan bahwa pertemuan antara Presiden terpilih periode 2024—2029 Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri segera direalisasikan. “Inshaallah pasti ketemu,” tegasnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/10/2024).

Sementara itu, Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Chico Hakim menyebut rencana pertemuan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto masih terhalang oleh kesibukkan masing-masing. 

Namun, dia memastikan pertemuan itu akan berlangsung sebelum pelantikan, meski dirinya belum bisa memberikan tanggal pasti. Chico menjelaskan pertemuan masih belum bisa berlangsung karena Megawati dan Prabowo masih saling mencocokan waktu di tengah kesibukan mereka.

 “Pak Prabowo juga sibuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum dilantik. Ibu [Megawati] juga sedang sibuk bagaimana memfokuskan gerakan-gerakan partai untuk memenangkan calon-calon kepala daerah di seluruh Pilkada,” katanya kepada Bisnis, Jumat (11/10/2024).

Apalagi, lanjut Chico jika dibandingkan dengan partai lain, PDIP merupakan partai yang paling banyak menurunkan kader internalnya sebagai calon kepada daerah pada Pilkada tahun ini. 

Lebih jauh, dia juga menuturkan saat ini PDIP tidak sedang dalam posisi meminta dan diminta apapun dari pihak manapun. “Ini bukan pertemuan yang terkait dengan hal-hal yang sangat teknis dalam politik praktis. Tapi pertemuan antara kedua tokoh bangsa yang sudah berkawan lama,” jelasnya.

Di sisi lain, Wakil Presiden terpiih, Gibran Rakabuming Raka, menganggap bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo sebagai sesuatu yang baik. Kendati demikian. Gibran tidak menjelaskan secara lebih detail dan perinci mengenai pandangannya terhadap pertemuan antara kedua tokoh yang secara politik berstatus sebagai pemenang Pilpres 2024 dan Pemilihan Legislatif atau Pileg 2024.

“Ya namanya silaturahmi itu hal yang baik.”

Nasdem Tak Ikut Kabinet

Menariknya, di tengah kabar merapatnya PDIP, Partai Nasdem justru memutuskan untuk tidak menyerahkan satupun nama kadernya masuk dalam kabinet Prabowo Subianto. Nasdem memilih mendukung Prabowo dengan caranya tanpa harus ikut cawe-cawe kabinet.

Adapun Partai NasDem membantah alasan pihaknya tidak bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran bukan karena tidak adanya posisi strategis di kementerian. “Nggak ada, itu nggak ada sama sekali [karena tak ada posisi strategis di kementerian]. Jadi bukan karena misalnya portofolionya nggak pas, itu nggak ada. Jadi itu nggak ada sama sekali,” ujar Wakil Ketua Umum NasDem Saan Mustopa di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2024).

Dia menambahkan bahwa Partai NasDem merasa kurang pas jika medorong untuk menempatkan para kadernya dalam kabinet Prabowo-Gibran. “Sekali lagi, kita merasa kurang pas gitu ya kalau kita ngedorong-dorong untuk menempatkan kader-kadernya di kabinet,” tuturnya.

Akan tetapi, Saan turut menegaskan bahwa sejak awal Partai Nasdem memberikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo mendatang. Namun demikian, Saan irit bicara ketika ditanyai perihal apakah prinsip partainya untuk tidak bergabung dalam kabinet ini sudah disampaikan kepada Prabowo atau belum. Namun, dia yakin Prabowo dan Ketum NasDem Surya Paloh sudah saling memahami satu sama lain.

“Saya yakin Pak Surya sudah menyampaikan ke Pak Prabowo dan ada saling pengertian dan saling pemahaman,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper