Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Pamit Pensiun, Luhut Muncul Lagi di Kabinet Prabowo

Luhut sempat pamit pensiun, namun muncul lagi di kabinet Prabowo-Gibran.
Presiden Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Dok. DPR
Presiden Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Dok. DPR

Bisnis.com, JAKARTA -- Nama mantan Luhut Binsar Pandjaitan menjadi kejutan saat pelantikan Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. Dia tiba-tiba muncul dan dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN).

Padahal dalam banyak kesempatan, Luhut sempat mengemukakan akan pensiunan jadi menteri. Pada tahun 2023 saat menghadiri Ibadah Syukur Awal Tahun, Luhut pernah mengungkapkan niatnya pensiun. Hal itu juga pernah diungkapkan Luhut usai menggunakan hak suaranya di salah satu TPS di Pulau Bali. Kata Luhut, istrinya menyuruhnya pensiun.

Tak hanya itu, sekitar 2 atau 3 hari lalu, 
Luhut telah pamitan bahkan meminta maaf kepada seluruh masyarakat setelah 10 tahun berkiprah mengawal pemerintahan presiden ke 7 Joko Widodo alias Jokowi.

"Terima kasih dan permohonan maaf juga saya haturkan kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Luhut.

Namun hanya berselang 2 hari pasca mengunggah status itu di laman media sosialnya, Luhut justru kembali menjadi bagian kabinet Prabowo-Gibran. Memang bukan menteri, tetapi Ketua Dewan Ekonomi Nasional.

Masuknya nama Luhut ke dalam kabinet Prabowo Subianto sejatinya jauh dari radar awak media. Luhut bukan sosok yang ikut hadir di rumah Kertanegara apalagi pembekalan di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Bogor, Jawa Barat. 

"Presiden Prabowo meminta bantu untuk tata kelola kita lebih baik. Karena tata kelola itu dengan digitalisasi, saya kira itu yang membuat kita lebih efisien," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2024). 

Mantan menteri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menuturkan, digitalisasi yang dimaksud olehnya seperti penggunaan e-katalog, Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara). 

Untuk diketahui, Simbara untuk tata kelola sejumlah komoditas seperti batu bara, nikel hingga timah juga diluncurkan oleh Luhut sebelumnya saat masih menjabat Menteri Koordinator Maritim dan Investasi. 

Luhut mengatakan bahwa pembenahan tata kelola yang menjadi tugasnya itu nanti diharapkan bisa menjadi program Prabowo yang bisa membuahkan hasil yang cepat, atau sekitar satu hingga dua tahun ke depan.

"Itu menjadi target Presiden Prabowo dan saya pikir bisa kita lakukan kalau kita kerjakan dengan bersama-sama. Mestinya 1-2 tahun ini bisa quick win dari Presiden Prabowo," ujarnya. 

Berasal Juli Lalu

Luhut lantas bercerita terkait asal-usul penunjukan dirinya sebagai ketua Dewan Ekonomi Nasional. Luhut mengungkapkan hal itu bermula dari pertemuan dengan Prabowo pada 21 Juli 2024 lalu. Tepatnya pada acara Gala Dinner AKABRI 67/70 yang dilaksanakan di Gedung Sopo Del Tower.

Selain ikut bernostalgia bersama kawan-kawan taruna seperjuangan, Luhut mengatakan Prabowo menjelaskan sedikit terkait tantangan dan potensi Indonesia di masa depan. 

"Sebelum mengakhiri sambutannya, beliau meminta izin kepada istri saya untuk 'memperbolehkan' suaminya ini menerima tanggung jawab baru di posisi yang baru. Saat itu, istri saya hanya tersenyum lebar saja," jelas Luhut melalui akun Instagram resminya, @luhut.padjaitan.

Mendengar tawaran itu, Luhut mengaku siap. Apalagi, sebagai purnawirawan TNI, Luhut mengaku selalu siap jika diberi tugas. Dia lantas menerima pinangan Prabowo.

Menurutnya, tugas ini bukan sekadar posisi, tetapi panggilan untuk mengabdi kepada negara, memberikan yang terbaik bagi bangsa. 

"Presiden Prabowo ingin saya memimpin satu lembaga yaitu Dewan Ekonomi Nasional. Lembaga ini akan bertugas untuk memberikan saran dan rekomendasi agar program program prioritas di bidang ekonomi bisa tercapai dengan baik," tutur Luhut. 

Terlebih, sambung Luhut, Prabowo ingin ada percepatan dalam koordinasi dan implementasinya.

Luhut menilai tantangan perekonomian yang dihadapi Indonesia tidaklah ringan di masa-masa mendatang. Tantangan itu seperti ketahanan pangan, transisi energi, perkembangan teknologi termasuk AI, perubahan iklim, hingga dinamika geopolitik yang kian kompleks ada di depan mata. 

Oleh karena itu, Dewan Ekonomi Nasional yang dibentuk Presiden Prabowo sebagai economic think tank akan diisi oleh para pakar ekonomi.

Luhut lantas berterima kasih kepada Prabowo atas kepercayaan yang diamanatkan. "Dengan semangat kebersamaan yang selalu menjadi kekuatan bangsa kita, saya yakin kita bisa mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik, lebih sejahtera, dan berkelanjutan," kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper