Bisnis.com, MAGELANG – Anggota Kabinet Merah Putih telah selesai mengikuti acara pembekalan atau retreat di Lembah Tidar, Kompleks Akademi Militer atau Akmil, Magelang Jawa Tengah.
Selama 4 hari para para menteri dan wakil menteri digembleng, diminta kesetiaannya kepada bangsa dan negara. Tak hanya itu, mereka juga diharuskan menanggalkan pakaian kebesaran. Semua menteri wajib memakai pakaian yang sama yakni seragam loreng militer khas Komponen Cadangan alias Komcad.
Kendati demikian tradisi 'retreat di Lembah Tidar' memicu perdebatan. Ada yang menuding kegiatan itu sebagai upaya untuk membangkitkan kembali tradisi militeristik yang tumbang ketika reformasi bergejolak pada 1998 lalu.
Adapun Presiden Prabowo Subianto membantah telah mengembalikan tradisi militeristik melalui kegiatan Retreat Kabinet Merah Putih di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.
Prabowo menekankan bahwa kegiatan di Magelang merupakan ‘The Military Way’. Konsep kegiatan ini biasa dilakukan di pemerintahan bahkan di perusahaan-perusahaan guna menyelaraskan kedisiplinan dan kesetiaan pada bangsa dan negara.
“Saya tidak bermaksud membuat anda militeristik, salah, bukan itu. The military way ditiru oleh banyak pemerintah terutama perusahaan-perusahaan. The military way inti dari semua perusahaan adalah disiplin. Kedua, kesetiaan benar-benar minta saudara tidak setia kepada Prabowo, setia kepada bangsa dan negara Indonesia,” tegas Prabowo, Jumat (25/10).
Baca Juga
Adapun dalam agenda tersebut, Prabowo menyampaikan sejumlah hal penting di antaranya fokus dan komitmen masing-masing Kementerian dan Lembaga untuk bekerja mengentaskan kemiskinan, Makan Bergizi Gratis, pemberantasan korupsi, swasembada pangan hingga swasembada energi.
“Saya di sini mengangkat sumpah untuk mempertahankan bangsa dan negara, setia kepada bangsa dan negara kita semua,” ujarnya.
Kesan Para Menteri
Adapun Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkap bahwa Retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) menjadi momen yang penuh kesan bagi jajaran kabinet yang mengikuti senam pagi, latihan baris-berbaris, hingga pembekalan.
Pasalnya, kegiatan ini bukan hanya menguji fisik, tetapi juga mempererat ikatan antar anggota kabinet, menyelaraskan visi, dan membentuk kekompakan sebagai satu tim.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan bahwa agenda itu menambah kejelasan visi, misi dan tujuan serta orientasi pemerintahan yang dipimpin Prabowo ke depan.
Orientasinya, kata Raja, terfokus terhadap kesejahteraan rakyat dan kemandirian bangsa.“Poin ini diperkuat oleh sesi-sesi yang diisi oleh para menteri dan kepala badan yang memberikan orientasi pemerintahan ke depan,” ucapnya kepada wartawan.
Raja melanjutkan bahwa waktu tiga hari dengan suasana Lembah Tidar yang sejuk pun memberi ruang kepada para menteri dan wamen untuk berinteraksi dan berkomunikasi lebih intens.
Menurutnya, suasana egaliter dan saling bercanda membuat cair komunikasi antarmenteri.
“Saya kira semua kembali ke Jakarta dengan semangat membara mensukseskan pemerintahan di bawah pimpinan Prabowo-Gibran yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat dan kemandirian bangsa. Bismillah,” imbuh Raja.
Senada, Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono mengatakan bahwa selama 4 hari tiga malam, Kabinet arahan untuk melakukan percepatan dalam membangun kesejahteraan rakyat khususnya di bidang ketahanan pangan.
“Presiden ingin mengembalikan kepada UUD 45 pasal 33 bahwa bumi kekayaan harus diperuntukan untuk kesejahteraan kemakmuran rakyat sebesar besarnya,” ucapnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menekankan bahwa Prabowo menginginkan agar para pembantunya di kabinet sudah mulai bisa bekerja pada Senin (28/10/2024) mendatang.
“Kami membahas mengenai program pemerintah jangka pendek dan menengah, yang harus segera diselesaikan. InsyaAllah kerja cepat. Kami langsung rapat, sudah dua kali langsung rapat,” pungkas Airlangga.