Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa Hubungan Sritex dengan Jokowi?

Netizen di media sosial banyak yang menghubung-hubungkan Jokowi dengan Sritex yang sedang pailit.
Pekerja beraktivitas di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL)./sritex.co.id
Pekerja beraktivitas di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL)./sritex.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Netizen di media sosial banyak yang menghubung-hubungkan Jokowi dengan Sritex yang sedang pailit.

Menurut mereka, pailitnya Sritex ada hubungannya dengan kebijakan impor barang di era Jokowi saat masih menjabat sebagai Presiden RI soal.

Pada 9 Oktober 2024 lalu, Jokowi memang sempat menyoroti masalah overproduksi atau kelebihan produksi yang saat ini dialami oleh industri di China.

Presiden yang baru saja purnatugas itu mengatakan kondisi tersebut membuat sejumlah negara bersiap untuk melindungi pasar domestiknya, termasuk Indonesia.

Dia pun mengimbau jajarannya untuk mewaspadai gempuran barang impor murah asal China yang dapat mengancam produk dalam negeri.

"Masuknya produk impor dari China yang masif dengan harga yang jauh lebih murah sehingga kita sebagai negara dengan pasar yang besar dan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yaitu 280 juta jiwa harus mampu melindungi pasar domestik kita,” kata Jokowi pada pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di Hall Nusantara ICE BSD City, Tangerang, Rabu (9/10/2024).

Lalu, benarkah Sritex ada hubungannya dengan Jokowi?

Jika dilihat dari laman resmi Sritex, tak ada naman Jokowi di jajaran manajemen.

Akan tetapi, Jokowi memang beberapa kali berkujung ke pabrik yang terletak di Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut.

Pada tahun 2017 lalu, Jokowi sempat memuji Sritex setinggi langit. Ia menyatakan bangga bahwa salah satu brand atau merek asal Indonesia yakni Sritex mampu merajai pasar dunia.

"Kita lihat Sritex, satu bukti brand Indonesia yang merajai pasar dunia," katanya.

Kala itu, Jokowi sendiri ikut meresmikan perluasan Pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk. di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper