Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengungkapkan dirinya telah sedari enam bulan lalu ‘di-booking’ oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengisi jajaran Kabinet Merah Putih.
Anggito bercerita dalam Rapat Terbuka Senat: Puncak Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi UGM Tahun 2024, Senin (28/10/2024), bahwa Prabowo—usai ditetapkan sebagai presiden terpilih—memanggil dirinya bersama sederet akademisi dari berbagai universitas ternama dan tentara ke Hambalang.
Kelompok tersebut dirinya sebut sebagai tim inti yang umumnya berisi orang-orang luar Kabinet Indonesia Maju yang kala itu dipimpin Jokowi. Sementara pada saat itu pula, Anggito menjabat sebagai Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM.
Anggito juga menunjukkan foto bersama tim inti yang berisikan 27 orang—termasuk dirinya dan Prabowo—mengikuti kegiatan retreat Hambalang dengan keterangan waktu pada September 2024.
"Dulu di Hambalang 2—3 hari cari pembicara-pembicara top dunia. Ini kelompok kecil, umumnya masih di luar kabinet semua. 6 bulan itu betul-betul saya enggak bisa bergerak karena sudah di-booking sama beliau [Prabowo]. Tiket saya itu sudah 10 kali-kali ganti karena begitu pulang, suruh balik lagi," curhatnya.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa harus menjaga rahasia dari pertemuan tim inti tersebut selama 6 bulan dan baru sekarang dirinya lega karena dapat membeberkannya kepada publik.
Baca Juga
Maka dari itu, Anggito menyebut kegiatan retreat yang baru saja Prabowo selenggarakan di Magelang, Jawa Tengah bagi menteri dan wakil menteri, menjadi game changer alias perubahan dalam cara membentuk tim dan membuat suasana Kabinet Merah Putih menjadi cair melalui cara militer.
"Jadi retreat di Magelang ini adalah game changer. Ini bukan militeristik, bukan militerisme, tapi military way," sebut Anggito.
Menurut Sang Presiden, kata Anggito, saat ini kelemahan Indonesia terpantau dalam disiplin, tanggung jawab, dan mengambil keputusan mengambil secara berani.
Untuk diketahui, Anggito merupakan lulusan Sarjana Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangungan UGM (1985).
Dia pernah menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) di zaman Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono atau pada periode 2003—2010. Sementara pada periode 1999 hingga 2003, dirinya menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan.
Usai dirinya tak lagi menduduki kursi di pemerintahan, Anggito kembali ke kampus sebagai dosen dan Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM.