Bisnis.com, JAKARTA--Penyidik Kejaksaam Agung langsung menahan mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, usai ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi importasi gula.
Tom Lembong selain bekas anak buah Jokowi Widodo (Jokowi), juga pernah ditunjuk menjadi satu co-captain dalam Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) untuk Pilpres 2024.
Pria kelahiran 4 Maret 1971 tersebut dikenal sebagai politikus, bankir dan ekonom yang cukup tenar di Indonesia.
Sejak kecil hingga usia 10 tahun, tersangka Tom Lembong sekolah dasar di Jerman dan kembali ke Indonesia untuk meneruskan pendidikan sekolah dasarnya dan lanjut SMP di Sekolah Regina Pacis.
Menginjak masa SMA, Tom Lembong lalu pindah me Boston, Massachusetts, Amerika Serikat dan kuliah di Universitas Harvard, lalu lulus kuliah S1 pada tahun 1994.
Setahun setelah lulus, Tom Lembong lalu bekerja pada Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura tahun 1995, selanjutnya pada tahun 1999-2000 Tom Lembong bekerja jadi bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.
Baca Juga
Kemudian pada tahun 2000-2002, Tom Lembong dipercaya untuk jadi Kepala Divisi sekaligus wakil presiden senior di Balao Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya, Tom Lembong memilih kerja di Farindo Investments dari 2002-2005.
Karier Tom Lembong semakin moncer, pada tahun 2006 dia menjadi pendiri sekaligus direktur utama perusahaan asal Singapura bernama Quvat Management. Pada tahun yang sama dia juga jadi Presiden Komisaris PT Graha Layar Prima Tbk dari tahun 2012 hingga 2014.
Pada tahun 2013, Tom Lembong akhirnya masuk ke pemerintahan dan menjabat jadi penasihat ekonomi Joko Widodo sewaktu masih menjabat gubernur DKI Jakarta.
Tom Lembong terus melanjutkan jabatan di pemerintahan sejak Jokowi jadi gubernur DKI Jakarta hingga Presiden RI, sebagai penasihat ekonomi.
Selanjutnya, Pada Agustus 2021, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan lalu menunjuk Tom Lembong jadi Ketua Dewan PT Jaya Ancol.