Bisnis.com, JAKARTA – Calon Bupati Indramayu nomor urut 3 Nina Agustina namanya tengah ramai terlibat perselisihan dengan warga di salah satu desa Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Nina tampak marah-marah karena merasa diadang oleh sejumlah warga saat melintas di wilayah tersebut. Dalam video yang beredar, terlihat Nina Agustina mengamuk kepada salah seorang warga, lantaran merasa terganggu dan diadang warga saat melintas bersama rombongan patwal.
"Saya lewat baik-baik, kenapa kamu mencegat saya? Semuanya tadi mengacungkan jari angka dua, ngapain?" ujar Nina kepada warga tersebut.
Nina pun menuding warga tersebut merupakan simpatisan Lucky Hakim yang juga calon bupati Indramayu nomor urut 2.
Suasana pun terlihat semakin tegang ketika beberapa pengawal Nina Agustina yang berbadan tegap tampak mengerubungi salah seorang warga tersebut dan nyaris terlibat baku hantam.
"Kalau Anda merasa susah sama saya sebagai bupati, saya yang tanggung jawab. Saya akan telepon kapolres saya dicegat sama orangnya Lucky Hakim," ujar Nina.
Baca Juga
Pada potongan video lainnya, terlihat rombongan Nina Agustina yang menggunakan mobil jenis sport utility vehicle (SUV) Mitsubishi Pajero Sport, disambut oleh beberapa warga yang mengacungkan jari berbentuk angka dua.
Hal itulah yang menyebabkan Nina Agustina merasa diadang oleh simpatisan Lucky Hakim. Putri sulung dari Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar itu pun mengatakan akan memproses warga tersebut ke ranah hukum.
"Kamu KTP-nya mana? Saya anaknya Da'i Bachtiar. Saya bawa Anda ke Polsek, kita bicara soal hukum," tegasnya.
Kronologi Versi Nina Agustina
Pada kesempatan terpisah, Nina Agustina pun mengklarifikasi terkait insiden pengadangan mobilnya oleh warga saat sedang kampanye.
"Ketika saya melintas, di depan saya sudah lihat ada motor berjajar, dengan warga pakai kaos seragam warna putih yang saya tahu pasti bukan kaos saya. Dari jauh pun sudah terlihat mengacungkan jari angka dua," jelasnya dikutip Minggu (3/11/2024).
Nina yang juga menjabat sebagai Bupati Indramayu periode 2021-2024 pun memutuskan untuk berhenti dan bertanya kepada warga apa maksud dari pengadangan tersebut.
"Saya bilang, saya anaknya Da'i Bachtiar, saya bukan orang sembarangan, saya masih Bupati Indramayu. Saya tidak mau kalau di situ terjadi apa-apa, atau masyarakat diajak dan terprovokasi," katanya.
Nina pun menuding keterlibatan wakilnya, Lucky Hakim di balik insiden tersebut. Perlu diketahui, Lucky Hakim sebelumnya merupakan Wakil Bupati Indramayu, namun kini maju sebagai calon bupati Indramayu nomor urut 2.
"Mohon maaf buat paslon 2, khususnya Lucky Hakim, mantan wakil bupati saya, saya tegas di sini. Saya pernah ajak bicara Anda untuk bekerja sama membangun pemerintahan ini, tetapi Anda memilih berjalan sendiri-sendiri. Jika Anda punya masalah pribadi, ayo selesaikan ketemu sama saya, jangan hancurkan Indramayu dan jangan memprovokasi masyarakat," pungkasnya.
Profil Nina Agustina
Menilik rekam jejaknya, Nina Agustina merupakan putri dari Kapolri era Presiden Megawati Soekarnoputri yaitu Da'i Bachtiar yang lahir pada 17 Agustus 1973 atau saat ini berusia 51 tahun.
Meskipun berkontra dengan Lucky Hakim, sebenarnya keduanya sempat berpasangan untuk memimpin Indramayu sebagai pasangan calon nomor urut 4 pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Indramayu pada 2020.
Nina Agustina Bachtiar-Lucky Hakim berhasil meraih suara tertinggi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Indramayu 2020 yakni sebanyak 313.768 pemilih atau 36,76%.
Politikus PDI Perjuangan tersebut sempat mengenyam pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Boyolali sebelum pindah ke SMA Negeri 1 Klaten dan menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum UPN Veteran Jakarta. Di kampus itu, dia juga melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar magister.
Nina Agustina juga mengantongi Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko Madya atau Certified Risk Associated.
Dalam karir politiknya dia menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum di DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan Perikanan dan Nelayan sejak 2016 dan Bendahara Umum di DPP Gerakan Nelayan dan Tani pada tahun yang sama serta Sekjen di Indonesian Korean Friendship Association (IKFA) pada 2019.
Selain itu, dalam karir profesional Nina menjabat sebagai Ketua Yayasan Dai An Nur, Losarang, Indramayu sejak 2017 dan menjadi Direktur CV. Dinda Abadi mulai dari 2009 dan pada tahun yang sama juga sebagai Komisaris PT. Dinda Abadi.
Kemudian, pada 2013 kembali mendapat amanah sebagai Direktur Utama PT. Delta Buana Pratama dan pada 2018 sebagai Managing Partner di NDB Law Firm & Partners.