Bisnis.com, JAKARTA - Calon Gubenur Sumatra Utara Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi saling melempar sindiran dalam debat pemilihan gubernur alias Pilgub Sumatra Utara yang berlangsung malam kemarin.
Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut dua Edy Rahmayadi, misalnya, menyindir Bobby dengan mengatakan bahwa Medan sebagai kota yang paling kotor di Indonesia. Bobby adalah mantan Wali Kota Medan.
“Kota Medan adalah terkotor di seluruh Indonesia,” kata Edy saat menanggapi pernyataan dari lawannya, yakni Bobby Nasution-Surya.
Bobby tidak mau kalah. Dia membenarkan pernyataan Edy Rahmayadi. Hanya saja, menurut Bobby, hal itu terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Wali Kota Medan.
“Saya jawab karena tadi disinggung tentang kota Medan. Pak Edy, Medan memang pernah jadi Kota terjorok di Indonesia, tapi sebelum saya Wali Kota-nya Pak,” jawab Bobby.
Bobby kemudian memaparkan bahwa selama menjabat sebagai Wali Kota Medan, dia pernah membenahi TPA dari open dumping menjadi Sanitary Landfill, dan telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian. Bobby kemudian meminta agar Edy dapat melihat data.
Baca Juga
“Mohon maaf Pak Edy, harusnya bisa lihat data lah. Masa dari tadi datanya salah,” jawab Bobby.
Sebelum momen saling singgung tersebut, Bobby juga sempat bercerita bahwa pihaknya pernah di ‘prank’ oleh Edy. "Kami sudah pernah ikutin arahan Pak Edy ketika menjadi gubernur, untuk membuat TPA regional di STM Hilir di Deli Serdang, waktu itu ditetapkan di sana pemerintah kabupaten kota diminta untuk pengadaan lahan," terang Bobby.
Bobby mengatakan bahwa Pemko Medan telah membeli lahan untuk TPA Regional tersebut. Namun hingga saat ini keberadaan TPA di tanah tersebut tidak jelas rimbanya.
"Kami sudah beli kurang lebih 20 hektare Pemko Medan, tapi kena prank, habis itu ditinggal gitu saja, sampai hari ini enggak jelas keberadaannya," ujarnya.