Bisnis.com, JAKARTA -- Persaingan antara kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta semakin panas menjelang masa tenang kampanye Pilkada 2024 pada tanggal 24 November 2024.
Pertarungan paling ketat terjadi antara kandidat nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono dengan nomor urut 3 Pramono Anung - Rano Karno. Kedua paslon itu bahkan didukung oleh tokoh dan organisasi penting.
Presiden ke 7 Joko Widodo alias Jokowi hingga FPI berada di kubu Ridwan Kamil - Suswono. Sementara itu di kubu Pramono - Rano terdapat Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Persaingan antara RIDHO dan Pramono-Rano tecermin dari hasil sigi sejumlah survei yang menampilkan hasil yang berbeda-beda. Kedua paslon itupun sama-sama memiliki kans untuk memenangkan pertarungan di Pilkada 2024.
Berikut ringkasan hasil survei Pilkada Jakarta 2024.
SMRC (Pram-Rano)
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC) menunjukan bahwa elektabilitas Pramono-Rano kini mendapat posisi nomor tertinggi dengan angka survei 46%. Kemudian, nomor urut kedua yaitu RIDO 39,1% dan terakhir pasangan Dharma-Kun 5,1%
Survei tersebut dilakukan mulai 31 Oktober 2024 - 9 November 2024 terhadap 1.210 warga DKI Jakarta dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga
Direktur Eksekutif lembaga survei SMRC, Devi Irfani mengatakan bahwa Pramono-Rano terus mengalami peningkatan sejak survei yang terakhir. Pasalnya, sebelumnya pasangan tersebut hanya memperoleh suara sebesar 41,6%.
Litbang Kompas (Pram-Rano)
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa pasangan Pram-Rano berada di posisi teratas dengan 38,3%, kemudian RIDO 34,6%, dan Dharma-Kun 3,3%.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 800 responden pada tanggal 20-25 Oktober 2024. Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3,46%.
Meski demikian, data Litbang Kompas menunjukan bahwa elektabilitas pasangan RIDO unggul di kalangan Gen Z dan Gen Y muda (28-35). Meski demikian, Pramono-Rano tercatat unggul di kalangan Gen Y Madya (36-43 tahun)
Poltracking (RIDO)
Sementara itu, survei Poltracking, pasangan RK-Suswono memperoleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono - Rano sebesar 36,4%. Pasangan yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di urutan kedua.
Adapun, hasil dari Poltracking terungkap lewat survei tatap muka pada 10-16 Oktober 2024 yang melibatkan 2.000 responden, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,2% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha, mengungkapkan ada potensi pilkada di Jakarta berlangsung dalam satu putaran menimbang elektabilitas pasangan RIDO sebesar 51,6%. Namun, angka tersebut masih mepet dengan persyaratan Pilkada Jakarta, yakni 50%+1. artinya, potensi Pilkada berlangsung dua putaran masih terbuka lebar.
Adapun, hasil survei Poltracking sempat diperiksa oleh Dewan Etik Persepsi hingga akhirnya memberikan sanksi kepada Poltracking Indonesia. Awal penyelidikan ini dilakukan karena hasil Poltracking berbanding terbalik dengan LSI.
Poltracking kemudian memutuskan keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi juga menyatakan Poltracking merasa diperlakukan tak adil.
Masduri juga mengatakan bahwa keluarnya Poltracking dari Persepsi bukan karena melanggar etik, tetapi dari awal pihaknya merasa ada anggota dewan etik Persepsi yang tendensius pada Poltracking Indonesia.
LSI (Pram-Rano)
Dari hasil survei LSI, diketahui bahwa Pramono-Rano memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, mengalahkan elektabilitas RIDO yang sebesar 37,4% dan Dharma-Kun 6,6%
Survei tersebut dilakukan LSI terhadap 1.200 warga DKI Jakarta pada 10-17 Oktober 2024, dengan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengemukakan bahwa tingginya angka yang didapatkan pasangan Pramono Rano tersebut dikontribusi dari nama Rano Karno yang semakin dikenal oleh warga DKI Jakarta.
LSI Denny JA (RIDO)
Menurut lembaga survei LSI Denny JA, pasangan RIDO unggul tipis dengan perolehan 37,4% dibandingkan Pram-Rano yang sebesar 37,1%. Dharma-Kun memperoleh suara sebesar 4%.
Adapun, survei ini dilakukan pada peridoe 16 Oktober 2024 - 22 Oktober 2024. Jumlah responden yang terlibat dalam survei ini sebanyak 800 responden.
Metode survei yang dilakukan yakni multi stage random sampling dengan margin of error +- 3,5 persen. Wawancara dilakukan tatap muka dengan responden menggunakan instrumen kuesioner.
PPI (RIDO)
Kemudian, menurut Parameter Politik Indonesia (PPI) pasangan RIDO unggul dengan perolehan sebesar 47,8%, Pram-Rano sebesar 38% dan Dharma-Kun sebanyak 4,3% suara.
Pengambilan data dalam survei ini dilakukan pada 21 Oktober 2024 - 25 Oktober 2024. Jumlah responden survei adalah sebanyak 1.200 responden.
Metode survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error +- 2,8%.