Bisnis.com — Hasil rekapitulasi suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta telah tuntas. Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno yang awalnya tidak banyak diperitungkan, kini menjadi pemenang Pilkada Jakarta 2024.
Padahal, selama kontestasi berlangsung, Pramono Rano hanya diusung satu partai yakni PDI Perjuangan alias PDIP. Mereka menghadapi Ridwan Kamil – Suswono alias RIDO yang diusung dan didukung oleh koalisi jumbo, Koalisi Indonesia Maju alias KIM Plus, ditambah dengan dukungan secara terbuka dua presiden, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto.
Soal dukungan Prabowo tampak dari surat yang diunggah oleh pesohor Raffi Ahmad. Kendati surat itu telah dihapus, Sekretaris Jenderal alias Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membenarkan surat itu dari Prabowo. Hanya saja, kapasitas Prabowo bukan sebagai presiden tetapi ketua umum partai.
“Itu surat cukup jelas, tegas dalam kedudukan beliau sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra begitu. Itu suratnya jelas,” ujar Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, di Gedung MPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/11/2024).
Dalam catatan Bisnis, Pilkada Jakarta memang telah menjadi magnet perhatian. Pengamat Politik Usep S Ahyar mengatakan bahwa Jakarta menjadi magnet lantaran menjadi daerah dengan perputaran ekonomi paling tinggi, APBD terbesar dan ikon Indonesia.
Namun demikian, bagaimana akhirnya tiga pasangan calon muncul di Pilkada Jakarta sudah menjadi dinamika tersendiri.
Pasangan Pramono Anung-Rano Karno (si Doel), misalnya, semula pasangan ini tidak banyak dijagokan. Mereka hanya diusung PDI Perjuangan (PDIP). Selain itu, Pramono-Rano maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan perkara Nomor 60/PUU-XXII/2024, yang memungkinkan PDIP mengusung calon sendiri. Mereka mendaftar ke KPU pada tanggal 28 Agustus 2024.
Pada hari yang sama, pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono (RIDO) menjadi pasangan urutan kedua yang mendaftar. Mereka berasal dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang terdiri dari 16 Partai Politik. Cerita soal KIM Plus ini tak terlepas dari isu lawan kotak kosong dan isu untuk upaya menjegal Anies Baswedan, Mantan Gubernur Jakarta, untuk maju dalam kontestasi Pilkada.
Sementara itu, pasangan independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana adalah pasangan terakhir yang mendaftar ke KPU pada 29 Agustus 2024. Meski demikian, pendaftaran mereka tidak lepas dari kontroversi, termasuk dugaan pencatutan Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Jakarta.
Seusai mendaftarkan diri, pada 23 September 2024, KPUD Jakarta menggelar pengundian nomor. RIDO mendapatkan nomor urut satu, Dharma-Kun nomor urut dua dan Pramono-Rano mendapati nomor urut tiga. Dua hari setelahnya, tepatnya pada 25 September 2024 hingga 23 November 2024, mereka mulai kampanye.
Masa Kampanye Jakarta Dimulai
Pada awalnya, pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menjadi calon yang paling berpotensi memenangkan Pilkada Jakarta. Pasalnya, menurut hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) per tanggal 6-12 September 2024, elektabilitas mantan Gubernur Jawa Barat tersebut melonjak.
Dari survei tersebut, nama RK diminati 53,9% warga DKI Jakarta. Pramono Anung di urutan kedua dengan raihan 20,8% dan Dharma Pongrekun berada di urutan ketiga dengan raihan 3,3%. Survei ini dilakukan terhadap 1.200 warga DKI Jakarta dengan margin of error 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Adapun, ketiga pasangan calon menggunakan strategi yang sama dalam berkampanye. Mereka sama-sama berpencar melakukan ‘blusukan’ karena dinilai lebih efektif. Para kandidat biasanya mengunjungi tiga, lima, hingga delapan titik setiap harinya.
Mereka mengenalkan programnya masing-masing kepada masyarakat. Pasangan RIDO misalnya, mengenalkan program pemberian anggaran Rp200 juta per tahun per RW, program dialog antara anak dan lansia (Anak Sahabat Lansia) dan program pinjaman tanpa agunan dan bunga melalui Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera).
Kemudian, Dharma-Kun memiliki program Kartu Jakartaku Aman yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta, seperti mendapatkan prioritas dalam pelayanan, baik dalam pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan transportasi. Ada juga program Getok Tular Adab, yakni sistem ekonomi adab yang menjadi pusaran ekonomi Jakarta.
Pasangan Pramono-Rano, mereka memiliki program untuk menggelar job fair tiga bulan sekali di tiap kecamatan, menaikan insentif untuk ketua RT-RW di Jakarta hingga dua kali lipat per bulannya, dan akan memasang CCTV untuk mengatasi masalah tawuran, narkoba kekerasan hingga bullying.
Namun, disamping soal bersaing program, nyatanya mereka juga seolah bersaing endorse. Terjadi juga dinamika pasangan calon ‘membelot’ memberikan dukungan kepada paslon lainya, utamanya antara paslon nomor urut satu dan dua.
Seiring berjalannya waktu dan proses sosialisasi politik, tren elektabilitas mulai berbalik. Pasangan Pramono-Rano mulai melampaui Ridwan Kamil-Suswono. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa pasangan Pram-Rano berada di posisi teratas dengan 38,3%, kemudian RIDO 34,6%, dan Dharma-Kun 3,3%.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 800 responden pada tanggal 20-25Oktober 2024. Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3,46%.
Dinamika Dukungan dan Klaim Endorse
Persaingan endorse memuncak pada akhir Oktober 2024. Pada 31 Oktober 2024. tujuh politikus dari partai KIM Plus secara mengejutkan menyambangi kediaman rumah Pramono di pagi hari. Mereka menyatakan dukungan kepada kepada Pramono-Rano.
Di hari yang sama, RK juga juga mengklaim bahwa 25% pemilih PDIP mendukung pasangan RIDO. Pramono sendiri mengaku tak ambil pusing soal pernyataan tersebut.
Koalisi jumbo kemudian melakukan klarifikasi. Ketua Tim Sukses RIDO Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa seluruh partai yang tergabung dalam KIM Plus tetap solid mendukung RIDO. Menurutnya, tujuh politikus tersebut adalah caleg-caleg yang memperoleh suara tak terlalu signifikan.
RK sendiri tak hadir dalam konferensi pers tersebut. Ia memilih bertemu dengan Prabowo di sebuah restoran Padang di Jakarta. Selang sehari, yakni 1 November 2024, RK kemudian bertemu dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo.
Endorse masih kian berlanjut. RK dan Jokowi kembali bertemu pada 18 November 2024 di sebuah cafe yang berlokasi di Jakarta. Yang juga mengejutkan, Effendi Simbolon, yang tergabung dalam PDIP malah justru ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Akhir-akhir ini beredar surat pemecatan Effendi oleh PDIP yang ditetapkan pada 28 November 2024.
Dari sisi Pramono-Rano, pada 15 November 2024, secara tak terduga juga bertemu dengan Anies Baswedan. Lagi-lagi, mereka bertemu kembali pada 20 November 2024. Bedanya pada pertemuan kedua, mereka silaturahmi bersama dengan para ulama dan habib di kediaman Anies.
Dukungan tak hanya datang dari Anies. Pada 25 November 2024 pasangan nomor urut tiga tersebut bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok diajak untuk kulineran dan memakan gudeg khas Yogyakarta yang ada di Warung Garasi si Doel di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Terlebih, endorse datang lagi dari kubu nomor urut satu. Di masa tenang, beredar surat imbauan dari Prabowo Subianto bagi masyarakat Jakarta untuk mencoblos pasangan calon nomor urut satu yakni RIDO. Hal ini dibenarkan oleh Partai Gerindra.
Hasil Quick Count dan Klaim Kemenangan
Pilkada berlangsung pada r27 November 2024. Hasil quick count menunjukkan bahwa pasangan Pramono-Rano unggul menurut lima lembaga survei yang meliputi Poltracking Indonesia, Litbang Kompas, Charta Politika, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indikator Indonesia.
Meski demikian masih belum diketahui apakah Pilkada ini dapat digelar dalam satu putaran. Baik para paslon hingga masyarakat harus menunggu terlebih dahulu perhitungan dan keputusan resmi dari KPUD.
Di samping itu, kubu RIDO dan Pramono-Rano, mereka sama-sama memiliki perhitungan internal. Contohnya saja, pasangan Pramono-Rano telah mengklaim kemenangannya di Pilkada satu putaran. Hal ini berdasarkan dari perhitungan yang telah dilakukan oleh timnya.
"Alhamdulillah hasil real count KPUD DKI Jakarta dan perhitungan formulir C hasil KWK saat ini, pagi ini, Kamis 28 November 2024 telah mencapai 100% TPS di seluruh daerah pemilihan Jakarta dengan menunjukkan hasil bagi pasangan nomor 03 yaitu 2.183.577 suara atau 50,07%," tutur Pramono dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
Pramono menjelaskan, bahwa pasangan nomor urut tiga tersebut telah mendapatkan 50% plus 2.943 suara. Dia juga menuturkan bahwa satu suara sangat berarti dalam pilkada kali ini. "Hasil ini sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang nomor 29 tahun 2007 dan juga dengan Undang-Undang DKJ nomor 2 tahun 2024 dimana Gubernur dan Wakil Gubernur DKJ dipilih secara langsung melalui pemilihan kepala daerah dengan perolehan suara 50 persen plus 1 suara," tuturnya.
Sedangkan, dari sisi RIDO, mereka sempat melihat bahwa hasil quick count dan hitungan internal, tim RIDO tetap optimistis untuk melaju ke putaran kedua Pilkada Jakarta 2024. RIDO juga menegaskan, agar jangan sampai salah satu paslon di Pilkada Jakarta mengklaim menjadi pemenang. Sekretaris Tim Pemenangan pasangan RIDO, Basri Baco, juga berharap agar semua pihak menaati aturan sesuai dengan keputusan KPUD Jakarta.
Adapun pada Minggu (8/12/2024), misi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta resmi menetapkan hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024. Pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan 50,07% suara dari dua paslon lainnya.
Perlu diketahui, Pramono-Rano unggul dengan perolehan suara sebesar 2.183.239 atau setara dengan 50,07%. Kemudian, di posisi kedua ada paslon Ridwan Kamil-Suswono sebesar 1.718.160 (39,4%) dan terakhir ada Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 459.229 (10,53%).
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim berita acara dan sertifikasi rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dari setiap kabupaten/kota dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta tahun 2024 saya nyatakan sah,” ujarnya sembari mengetuk palu rapat.
Berdasarkan catatan Bisnis, paslon Pramono-Rano berhasil unggul di seluruh enam kabupaten/kota Daerah Khusus Jakarta. Paslon Pram-Doel unggul di Kepulauan Seribu, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat.