Bisnis.com, JAKARTA - Gerakan "Santri Melawan" tiba-tiba muncul di media sosial untuk memberikan pembelaan terhadap Miftah Maulana Habiburohman alias Gus Miftah.
Diinisiasi oleh kelompok Aliansi Santri Jalanan, gerakan tersebut mendesak pengunduran diri Miftah Maulana ditolak.
"Santri Jalanan Melawan! Menolak keras atas pengunduran diri Miftah Maulana Hibiburohman dari Utusan Khusus Presiden," tulis selebaran yang dibagikan oleh akun @titiknol_jogja di X.
Adapun gerakan ini akan dilakukan pada Senin (9/12/2024) di Titik 0 KM Jogja pada pukul 10.00 WIB.
Unggahan tersebut langsung mendapat beragam reaksi dari warganet. Selebaran gerakan "Santri Melawan" juga dibagikan oleh akun X @merapi_uncover.
Iki opo meneh gustiiii... pic.twitter.com/Zx5HzSxwoX
— Nol Km Yogyakarta (@titiknol_jogja) December 8, 2024
Sebelumnya, permintaan agar Miftah Maulana tidak jadi mundur dari Utusan Khusus Presiden tersebut juga diberikan oleh Sunhaji.
Baca Juga
Diketahui, Sunhaji merupakan penjual es teh yang viral setelah mendapat olok-olok dari Miftah Maulana.
Dalam video yang beredar, Sunhaji meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Miftah Maulana.
"Saya Sunhaji, saya menyayangkan Gus Miftah mundur dari kabinet. Saya sudah memaafkan Gus Miftah. Saya mohon, saya minta, saya mohon kepada bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah," ucap Sunhaji.
Tanggapan Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto angkat bicara terkait dengan keputusan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang mundur dari Kabinet Merah Putih, pada siang ini, Jumat (6/12/2024).
Orang nomor satu di Indonesia itu mengamu menghormati keputusan dari pendakwah yang memutuskan untuk mundur itu.
Hal ini disampaikannya saat memberikan keterangan pers di ruang Kresidensial Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
“Saya kira itu adalah tindakan bertanggung jawab. Tindakan kesatria, beliau sadar dia salah ucap dan bertanggung jawab dan memilih mengundurkan diri,” ucapnya kepada wartawan.
Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah menghargai keputusan dari Miftah tersebut.
“Kami menghargai tindakan ksatria itu,” tandas Prabowo