Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) meluncurkan logo baru pasca-memisahkan nomenklatur dengan Kementerian UMKM. Anggaran yang digelontorkan untuk logo baru Kemenkop adalah senilai Rp200 juta.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjelaskan logo baru ini merupakan hasil dari sayembara yang dilakukan Kemenkop sejak 8 November 2024.
“Murah itu [anggaran logo Kementerian Koperasi] cuma Rp200 juta. Dan [logo itu] lomba kan semua dibagi ke peserta,” kata Budi seusai acara Launching Logo Baru Kementerian Koperasi di Kantor Kementerian Koperasi, Kamis (12/12/2024).
Budi pun berharap logo ini mampu memperkuat identitas visual Kemenkop dan mendorong partisipasi masyarakat untuk berkoperasi. Serta, menjadi simbol transformasi dan modernisasi koperasi dalam menjawab tantangan ekonomi global.
“Saya berharap peluncuran logo Kementerian Koperasi ini juga menjadi penanda bahwa koperasi memasuki babak baru, koperasi yang modern, koperasi yang bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Di samping itu, logo baru Kemenkop berbentuk huruf “K” ini juga diharapkan mampu menjawab segala tantangan perkembangan ekonomi masyarakat ke depan.
Baca Juga
“Logo ini melambangkan semangat menuju Indonesia Emas 2045. Bukan sekadar logo, tapi semangat membangun koperasi sebagai pondasi ekonomi,” imbuhnya.
Selain itu, Budi memandang logo baru ini akan sangat berperan dalam fungsi corporate rebranding dengan mengkomunikasikan transformasi nilai-nilai organisasi melalui citra identitas logo organisasi Kementerian Koperasi yang baru.
Lebih lanjut, Budi juga berkomitmen menjadikan koperasi sebagai pemain utama perekonomian nasional. Terlebih, Budi menyebut Indonesia membutuhkan koperasi yang modern, adaptif, dan berkelanjutan untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Sekretaris Kemenkop Ahmad Zabadi menyampaikan bahwa logo baru ini merupakan hasil sayembara yang dimulai sejak 8 November 2024, dengan 1.932 pendaftar dan 714 karya unggahan.
“Logo ini mencerminkan kesan modern, profesional, dan adaptif, sesuai perkembangan zaman,” ungkap Ahmad Zabadi.