Peringatan berita ini mengandung konten bunuh diri. Segera konsultasikan diri anda jika sedang mengalami depresi. Setiap masalah pasti ada jalan keluar. Bunuh diri bukanlah solusi.
Bisnis.com, JAKARTA -- Kasus bunuh diri yang pemicunya diduga karena terlilit pinjaman online alias pinjol terus terjadi. Kasus terbaru menimpa satu keluarga di Ciputat, Tangerang Selatan. Mereka bunuh diri lantaran diduga terlilit pinjaman online.
Ihwal dugaan tunggakan pinjol itu diungkapkan oleh Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M.S Arifin. Kemas menuturkan bahwa sebelum ditemukan tewas, korban bunuh diri pernah bercerita bahwa suaminya memiliki utang pinjaman online alias pinjol.
"Dalam peristiwa tersebut belum diketahui motif bunuh diri yang melibatkan satu keluarga," kata Kompol Kemas M.S. Arifin dilansir dari Antara, Senin (16/12/2024).
Kendati demikian, Kemas mengemukakan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan dasar penyebab bunuh diri yang melibatkan satu keluarga tersebut.
Penyidik sudah melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan forensik terhadap tiga korban serta memeriksa sejumlah saksi untuk melengkapi bahan keterangan yang dibutuhkan.
Baca Juga
"Menurut keterangan sementara, korban sempat bercerita bahwa (suami korban, Red) telah mempunyai sangkutan atau pinjaman online (pinjol)," ungkap dia.
Selain kasus di Tangerang Selatan, kasus bunuh diri sekeluarga juga terjadi di Kediri, Jawa Timur. Hanya saja dalam kasus di Kediri, 3 orang berhasil selamat. Sementara anak yang masih di bawah umur 5 tahun meninggal karena dipaksa orang tuanya menenggak racun tikus.
DPR Minta Pemerintah Turun Tangan
Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah menertibkan pinjaman online (pinjol) dengan ketat lantaran sudah sangat meresahkan masyarakat.
Menurut Puan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, keberadaan pinjol sangat berdampak pada ketahanan ekonomi masyarakat, terutama menengah ke bawah.
Bahkan, lanjut Puan, pinjol saat ini sudah menelan korban jiwa. Dia pun menyoroti kasus satu keluarga di Kediri yang berusaha melakukan bunuh diri bersama lantaran terjerat utang pinjol.
Meski tiga anggota keluarga masih hidup yakni ayah, ibu, dan anak sulung, namun anak bungsu yang masih balita meninggal pada kejadian ini.
"Peristiwa di Kediri ini sungguh sangat menyedihkan. Terutama atas meninggalnya seorang anak balita yang tidak bersalah," kata Puan dilansir dari Antara.
Kondisi tersebut diperparah dengan semakin banyaknya jumlah warga yang terjerat pinjol. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada 18,07 juta orang di Indonesia yang terjerat pinjol per Desember 2023.
Dari total peminjam aktif pinjol, diketahui sebanyak 73,34 persen berasal dari Pulau Jawa, sedangkan 26,66 persen berasal dari pulau luar Jawa.
Pemerintah, termasuk regulator [red], harus bergerak cepat memberantas pinjol dengan cara mengeluarkan kebijakan yang bersifat melindungi masyarakat.
Berikut daftar kasus bunuh diri yang diduga pemicunya karena terlilit pinjaman online alias pinjol:
1. Kasus Bundir Sekeluarga di Apartemen Penjaringan
Kasus ini ini melibatkan empat anggota keluarga yakni EA (50) sebagai kepala keluarga, AEL (52) istri EA dan dua anaknya yang masing-masing berinisial JL (15) dan JWA (13).
Keempatnya tewas usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024). Detik-detik sebelum peristiwa nahas itu terjadi juga sempat terekam oleh kamera di apartemen tersebut.
Rekaman CCTV itu menunjukkan bahwa satu keluarga tersebut menuju ke lantai atas apartemen menggunakan lift. EA sempat mengecup kening anak dan istrinya. Kejadian itu terekam pada pukul 16.04 WITA.
EA, istri dan kedua anaknya langsung keluar dan bergegas ke rooftop apartemen begitu lift berhenti. Rekaman berhenti sampai di situ. Setelah itu tidak diketahui lagi aktivitas sekeluarga tersebut.
Namun sekitar pukul 16.13 WIB keempat orang itu jatuh bersamaan dengan terikat seuntai tali satu sama lain dan dan tergeletak meregang nyawa di depan lobi apartemen.
Muncul dugaan bahwa kasus ini disebabkan oleh utang pinjol. Hanya saja hingga kini belum diketahui pasti motif itu terkait utang atau hal lainnya.
Namun demikian, Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya sempat mengatakan bahwa pihaknya kini tengah mendalami motif tersebut dan mencari sejumlah alat bukti yang dapat menguatkan.
"Masih didalami ke arah sana," tuturnya di Jakarta, Minggu (10/3/2024).
2. Ibu Muda Gantung Diri di Lombok
Ibu Rumah Tangga, SAR (26) ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam rumahnya dengan menggunakan tali nilon pada Senin (9/9/2024).
Atas kejadian itu, saksi di TKP kemudian meminta pertolongan warga lain untuk menurunkan jasas SAR dan melaporkannya ke kepolisian setempat.
Di TKP, telah ditemukan tulisan korban yang menyatakan tidak sanggup dengan utang hingga akhirnya melakukan bunuh diri.
Dalam hal ini, Kapolsek Jerowaru melalui Kasi Humas Polres Lotim Iptu Nikolas Oesman menduga bahwa aksi bunuh diri itu dipicu akibat stres terlilit pinjol.
"Dugaan sementara, korban akhiri hidupnya dengan cara gantung diri, karena stres di lilit hutang piutang online," ujar Nikolas.
3. Percobaan Bunuh Diri dengan Lem di Kediri
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, kejadian bunuh diri sekeluarga ini melibatkan kepala keluarga berinisial D (31), M (29) selaku ibu dan dua anak MNP (8) dan MRS (2).
Dalam hal ini, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan percobaan bunuh diri ini dipicu oleh M yang merasa tertekan lantaran memiliki utang pinjol dan diteror oleh orang tidak dikenal.
Teror tersebut tersebut terus berlanjut meskipun M telah menghapus nomor peneror. M pun kemudian sempat meminta pertolongan kepada kerabatnya untuk membantu melunasi utang pinjolnya. Hanya saja, M tidak mendapatkan bantuan tersebut.
Singkatnya, M sekeluarga kemudian memutuskan untuk meminum racun tikus yang telah dicampur dengan susu dan diminum bersama.
Namun dalam peristiwa ini, sang anak sulung tidak meminum racun itu dan segera melaporkan ke kerabatnya. Alhasil, percobaan bunuh diri itu berhasil digagalkan. Namun, sayangnya anak bungsu yang masih balita dinyatakan meninggal dunia.
4. Kasus Bunuh Diri di Ciputat Timur
Peristiwa bunuh diri ini melibatkan satu keluarga yakni ayah AF (32), ibu YL (28), dan anaknya AH (3).
Peristiwa penemuan mayat sekeluarga ini berawal dari saksi Y dan N ingin menyalakan air dengan posisi sakelar yang berada di rumah korban pada Minggu (15/12/2024). Namun, saat itu rumah dalam kondisi terkunci.
Kemudian, saksi N berusaha membuka pintu rumah melalui jendela samping dan melihat kedua korban YL dan AH dengan kondisi terbaring.
Sementara itu, korban AF telah ditemukan meninggal dunia dengan keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon.
Meskipun motif belum dapat disimpulkan, namun kepolisian telah menerima keterangan dari saksi bahwa korban YL sempat membicarakan soal utang pinjo.
"Menurut keterangan sementara, korban sempat bercerita bahwa [suami korban, Red] telah mempunyai sangkutan atau pinjaman online," ujar Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M.S Arifin.