Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis Indonesia kembali menggelar program Jelajah Lebaran 2025 guna memberikan informasi terkait perkembangan infrastruktur, layanan publik, transportasi, serta dinamika ekonomi selama musim Lebaran tahun ini.
Pelepasan Tim Jelajah Lebaran 2025 resmi dilakukan di Kantor Wisma Bisnis Indonesia pada Jumat (21/3/2025) dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perhubungan RI, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, PT Pelni (Persero), PT Bank Mandiri (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), serta Astra Infra.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Ahmad Yani berharap program ini dapat berkontribusi terhadap pergerakan ekonomi di tengah masyarakat.
Yani pun mengimbau pemudik untuk tidak ragu untuk singgah di daerah sekitar jalan tol untuk menikmati kuliner khas yang dijajakan.
“Jangan terpaku pada rest area, silakan keluar dari jalan tol [untuk membeli kuliner khas]. Alhamdulillah, informasinya tarifnya tidak bertambah,” ujarnya dalam acara pelepasan tersebut.
Senada, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Y. Benyamin, menuturkan bahwa program ini akan mendokumentasikan kesiapan berbagai sektor, mengulas inovasi layanan publik, transportasi, energi, pariwisata, serta peran usaha kecil dan menengah dalam pergerakan ekonomi selama Lebaran.
Baca Juga
Dalam tradisi Lebaran ini, pemudik diperkirakan menciptakan perputaran uang di daerah minimal Rp137,9 triliun. Tahun lalu, berdasarkan kajian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), libur Lebaran menciptakan perputaran uang di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mencapai Rp276,11 triliun.
Oleh karena itu, Bisnis berharap agar Jelajah Lebaran 2025 dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tradisi Lebaran dapat mendorong perputaran ekonomi nasional.
“Kami berharap semoga Jelajah Lebaran 2025 Bisnis Indonesia ini, dapat memberikan informasi aktual serta faktual, seputar mudik dan libur Lebaran 2025 serta meng-capture ini sebagai tradisi dan fenomena tahunan Indonesia untuk menjadi penggerak perekonomian nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol R. Slamet Santoso, mengungkapkan bahwa jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 146 juta orang, dengan jumlah kendaraan yang beredar sekitar 26 juta unit. Untuk mengantisipasi, pihaknya telah menyiapkan berbagai skenario bersama pemangku kepentingan terkait.
“Karena jumlah perkembangan antara kondisi jalan dan jumlah kendaraan itu yang perlu penyeimbang,” ujarnya.
Reportase program ini dapat diikuti melalui berbagai platform media Bisnis Indonesia Group, antara lain Koran Bisnis Indonesia, Bisnis.com, serta media sosial bisniscom.