Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Myanmar Tembus 1.644 Jiwa

Jumlah korban tewas gempa bumi Myanmar terus menanjak dan telah mencapai 1.600 jiwa.
Petugas penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat melanda Myanmar bagian tengah pada hari Jumat (28/3/2025)-REUTERS/Athit Perawongmetha
Petugas penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat melanda Myanmar bagian tengah pada hari Jumat (28/3/2025)-REUTERS/Athit Perawongmetha

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas gempa bumi Myanmar terus menanjak dan telah mencapai 1.600 jiwa seiring dengan upaya pemerintah militer negara tersebut yang mengizinkan ratusan personel penyelamat asing. 

Melansir Reuters pada Minggu (30/3/2025), gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada Jumat (28/3/2025) itu merupakan salah satu yang terbesar di Myanmar dalam satu abad terakhir. 

Bencana tersebut melumpuhkan bandara, jembatan, dan jalan raya di tengah perang saudara yang telah menghancurkan ekonomi dan membuat jutaan orang mengungsi.

Adapun, jumlah korban tewas di Myanmar meningkat menjadi 1.644 orang, kata pemerintah militer pada Sabtu (29/3/2025), menurut BBC Burmese Service.

Di negara tetangga Thailand, tempat gempa mengguncang gedung-gedung dan merobohkan gedung pencakar langit yang sedang dibangun di ibu kota Bangkok, sedikitnya sembilan orang tewas.

Para penyintas di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, menggali dengan tangan kosong pada hari Jumat dalam upaya putus asa untuk menyelamatkan mereka yang masih terjebak, karena kurangnya alat berat dan karena tidak adanya pihak berwenang.

Di Bangkok, operasi penyelamatan berlanjut di lokasi runtuhnya menara setinggi 33 lantai, tempat 47 orang hilang atau terjebak di bawah reruntuhan - termasuk pekerja dari Myanmar.

Pemodelan prediktif dari Badan Geologi AS memperkirakan jumlah korban tewas di Myanmar dapat melebihi 10.000 orang dan kerugian dapat melebihi hasil ekonomi tahunan negara tersebut.

Sehari setelah meminta bantuan internasional, kepala junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, melakukan perjalanan ke Mandalay yang dilanda gempa bumi di dekat episentrum gempa, yang merobohkan bangunan dan memicu kebakaran di beberapa daerah.

"Ketua Dewan Administrasi Negara menginstruksikan pihak berwenang untuk mempercepat upaya pencarian dan penyelamatan serta menangani segala kebutuhan mendesak," kata junta dalam sebuah pernyataan di media pemerintah, merujuk pada Min Aung Hlaing.

Penilaian awal oleh Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) oposisi Myanmar mengatakan sedikitnya 2.900 bangunan, 30 jalan, dan tujuh jembatan rusak akibat gempa.

"Karena kerusakan yang signifikan, bandara internasional Naypyitaw dan Mandalay ditutup sementara," kata NUG, yang mencakup sisa-sisa pemerintahan sipil terpilih yang digulingkan oleh militer dalam kudeta tahun 2021 yang memicu perang saudara.

Menara kontrol di bandara di Naypyitaw, ibu kota Myanmar yang dibangun khusus, runtuh, membuatnya tidak dapat dioperasikan, kata seorang sumber yang mengetahui situasi tersebut. 

Seorang juru bicara junta Myanmar tidak menanggapi panggilan untuk meminta komentar. 

Sementara itu, rumah sakit di Myanmar bagian tengah dan barat laut berjuang untuk mengatasi masuknya orang-orang yang terluka, kata U.N. Office for the Coordination of Humanitarian Affairs. Mereka juga memperingatkan bahwa kerusakan jalan menghalangi akses. 

Lembaga tersebut melanjutkan, 17 truk kargo berisi tempat penampungan dan pasokan medis akan tiba pada Minggu untuk mengatasi kekurangan obat-obatan, termasuk kantong darah dan anestesi. 

Tim penyelamat China tiba di bandara di ibu kota komersial Myanmar, Yangon, ratusan kilometer dari Mandalay dan Naypyitaw, dan akan melakukan perjalanan ke pedalaman dengan bus, kata media pemerintah.

Presiden China Xi Jinping berbicara melalui telepon dengan kepala junta, kedutaan besar Tiongkok di Myanmar mengatakan pada Sabtu, dan mengatakan Beijing akan memberikan bantuan senilai US$13,77 juta, termasuk tenda, selimut, dan peralatan medis darurat.

Amerika Serikat, yang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan militer Myanmar dan telah memberikan sanksi kepada pejabatnya, termasuk Min Aung Hlaing, mengatakan akan memberikan sejumlah bantuan.

Persediaan bantuan dari India dengan pesawat militer juga mendarat di Yangon, menurut media pemerintah Myanmar, dan pemerintah India mengatakan pihaknya juga mengirimkan kapal dengan 40 ton bantuan kemanusiaan.

Rusia, Malaysia, dan Singapura juga mengirimkan pesawat yang penuh dengan persediaan bantuan dan personel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro