Potensi Gaharu di Kutai Kartanegara Sangat Menjanjikan

Potensi gaharu budi daya di wilayah Kutai Kartanegara sangat menjanjikan dan memiliki prospek yang cerah ke depannya.

Potensi gaharu budi daya di wilayah Kutai Kartanegara sangat menjanjikan dan memiliki prospek yang cerah ke depannya. Sebanyak 43.000 pohon gaharu budi daya tumbuh di wilayah Kutai Kartanegara yang tersebar hampir di seluruh kecamatan.

Dua investor melirik potensi gaharu budi daya di Kutai Kartanegara, yakni PT Gaharu Super Indonesia dan PT Baja Karas Kalimantan. Dua perusahaan ini sudah menjalin kerjasama dengan petani gaharu. Para petani pun menyambut baik kehadiran investor yang ikut memasarkan hasil gaharu mereka hingga keluar negeri.

Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut)  Kutai Kartanegara, Marli, mengatakan bibit gaharu yang tersalurkan kepada para petani mencapai 43.000 pohon selama 2010-2015. "Satu hektar lahan terdapat rata-rata 400 pohon gaharu. Jadi total luasan lahan gaharu budi daya yang tersebar di wilayah Kukar mencapai 107 hektar," kata Marli, baru-baru ini.

Saat ini sentra gaharu budi daya ini bisa dijumpai di Kecamatan Sebulu, Samboja, Loa Janan, Muara Kaman, Kota Bangun dan Loa Kulu. Lokasi kebun gaharu budi daya ini jauh dari hutan. Kondisi tanamannya bagus dan terpelihara, apalagi petani sudah paham soal gaharu dan punya prospek yang bagus. Sedangkan gaharu alam akan diamankan sebagai sumber bibit. Keberadaan gaharu alam juga sangat langka ditemukan. "Tidak semua gaharu alam boleh diinakulasi (disuntik cairan inokulan). Kami berharap kepada investor supaya tidak serta merta menghabisi semua pohon gaharu alam itu," ujar Marli.

Menurutnya, kehadiran investor ini tidak bisa dibendung. Mereka mencari terus lokasi gaharu. "Sebelum dilirik investor, kami sudah berpikir agar petani bisa melakukan inokulasi sendiri. Setelah dihitung lumayan mahal, adanya investor justru membantu kami. Sehingga petani tinggal menunggu hasil," tuturnya.

Potensi Gaharu di Kutai Kartanegara Sangat Menjanjikan

Sebagai SKPD pembina, Disbunhut melakukan antisipasi agar potensi gaharu ini  tidak menjadi langka kedepan. Pemerintah menggalakkan kembali target tertentu untuk membantu petani menanam lagi sebagai pengganti dari pohon yang dijadikan gaharu. Jadi secara estafet gaharu tetap ada. "Kalau dilihat dari permintaan akan gaharu ini lumayan cukup banyak," ucapnya

Salah satu petani gaharu di Kecamatan Sebulu, Aminuddin menjelaskan investor yang akan memasarkan kayu gaharu milik petani dan memberikan modal penyediaan cairan inokulan. “Sejak ada investor saya mulai sosialisasikan pohon gaharu memiliki harga cukup tinggi ketika dipanen. Harga gaharu Rp 300.000 per kilogram dan setiap satu pohon bisa menghasilkan 20 kilogram gaharu,” ujarAminuddin.

Prospek usaha dari usaha menanam pohon gaharu di Sebulu, sangat besar. Sebab, tersedianya lahan yang cukup luas dan terdapat ratusan pohon gaharu yang sudah tumbuh.

Gerbang Raja Berhasil

Memiliki luas wilayah 27.263,10 km2, Kutai Kartanegara merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama minyak bumi dan gas alam (migas) serta batubara. Perekonomian Kutai Kartanegara masih didominasi oleh sector pertambangan dan penggalian, disusul sector pertanian dan kehutanan. Sisanya, ekonomi daerah ini disumbangkan dari sector perdagangan dan hotel, industry pengolahan, bangunan, keuangan dan sector lainnya.

Kini, pembangunan di Kutai Kartanegara terus menggeliat. Selama memimpin periode 2010-2015, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengatakan pencapaian visi dan misi Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja) telah berhasil dengan meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah. Secara berturut-turut 2012 dan 2013, Pemkab Kutai Kartanegara berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas hasil audit BPK dalam penilaian Laporan Keuangan Daerah.

Capaian sasaran lain pada periode kepemimpinan Rita yakni meningkatnya pencegahan pencemaran lingkungan/perusakan lingkungan, serta pertumbuhan sector kehutanan, dengan indicator cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal mampu memenuhi target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).  Ini ditunjukkan tercapainya pengawasan terhadap pelaksanaan amdal dari 2011-2014 sebesar 100%.

Kemudian pada capaian sasaran meningkatnya kualitas penataan ruang, dengan indicator meningkatnya jumlah kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap peruntukan. Selanjutnya capaian sasaran meningkatnya potensi dan konservasi sumber  daya hutan, dengan indicator pada jumlah rehabilitasi hutan dan lahan kritis, menurutnya telah melampaui target RPJMD.

"Dengan capaian ketiga sasaran di atas, misi menetapkan penyelenggaraan pembangunan berwawasan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam telah tercapai," ujar Rita. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital
Sumber : Marketing Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Bisnis Plus logo

Foto