Eastspring bekerjasama dengan OJK menggelar Eastspring Tour De Campus di Binus International University Jakarta. Seminar edukasi ini ditujukan untuk meningkatkan literasi keuangan dan memperkenalkan peluang karir di pasar modal bagi mahasiswa. Di sela-sela acara tersebut, Eastspring juga mengungkapkan hasil survei kesiapan pensiun dimana hanya 20% investor yang disurvei menyatakan sepenuhnya siap menghadapi pensiun.
Eastspring Investments Indonesia (“Eastspring”), salah satu manajer investasi terbesar di Indonesia kembali menggelar acara edukasi investasi Eastspring Tour De Campus 2015 bagi mahasiswa bekerjasama dengan Binus University International dan Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 15 Oktober 2015 yang dibuka secara resmi oleh Agustinus Nicolaas Hillebrandes Oroh, Head of Program - Business Management & Marketing Program, Binus International University.
Eastspring Tour De campus yang telah rutin berjalan sejak tahun 2013 lalu merupakan program edukasi investasi dalam bentuk seminar setengah hari ke beberapa universitas pilihan untuk memperkenalkan dasar-dasar investasi dan peluang berkarir di pasar modal dengan mendatangkan praktisi dari Eastspring dan pasar modal. Beberapa universitas yang telah dikunjungi Eastspring adalah Universitas Andalas, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Lampung.
Hadir sebagai pembicara dari Eastspring dalam Tour De Campus kali ini adalah Ari Pitojo, CFA (Chief Investment Officer Eastspring Investments Indonesia), Alfred Rinaldi Triestanto (Head of Business Partnership Eastspring Investments Indonesia) dan Nelson Siahaan, Kepala Bagian Pemantauan dan Analisis Laporan Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keungan (OJK)
“Acara ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung program OJK dalam usaha peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda. Kami ingin memberikan bekal pengetahuan agar mereka memahami dan bijak dalam berinvestasi maupun dalam pengelolaan keuangan sekaligus memberikan gambaran akan berbagai pilihan karir di dunia pasar modal”, ungkap Riki Frindos, President Director Eastspring Investments Indonesia.
Peningkatan literasi keuangan merupakan pekerjaan rumah bagi semua pihak di industri keuangan termasuk Eastspring. Rendahnya literasi keuangan di Indonesia terlihat antara lain dari rendahnya kesadaran masyarakat kita dalam menyiapkan masa pensiun secara bijak.
Menurut survei yang dilakukan oleh Eastspring pada bulan Agustus 2015 lalu terhadap 400 orang di 4 kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan, hanya 20% dari responden yang menyatakan sepenuhnya siap menghadapi pensiun. Padahal, rata-rata responden tetap ingin menerima 63% dari jumlah penghasilan saat ini untuk mempertahankan gaya hidup serupa saat pensiun nanti.
Angka penghasilan yang ingin tetap diterima ini adalah tertinggi kedua diantara pasar lainnya yang disurvei: Korea (65%), Taiwan (62%), Malaysia (58%), Singapura (56%) dan Hong Kong (52%). Pendanaan pensiun tampaknya akan menjadi tantangan yang cukup berat dengan literasi keuangan uang rendah, karena seharusnya dana besar yang dibutuhkan di masa pensiun nanti harus dipersiapkan sedini mungkin melalui investasi dan pemahaman pengelolaan keuangan yang cukup.