Setelah Reformasi
Gus Dur, Megawati, SBY, Jokowi, dan Prabowo
Gus Dur menjadi presiden setelah mengalahkan Megawati Soekarnoputri dalam votting yang berlangsung di MPR pada tahun 1999. Sebelum pemilihan presiden, proses transisi politik diawali dengan pelaksanaan Pemilu 1998.
Pemilihan umum diselenggarakan pada Juni 1999. PDIP tampil sebagai pemenang dengan perolehan suara 33,7%. Sementara itu diperingkat kedua ada Golkar dengan 26%, PPP 12,6%, PKB 11%, dan PAN 7,4%.
Kendati memenangkan Pemilu, namun Megawati gagal menjadi presiden. Ricklefs (2008) mengungkap kakalahan Megawati dipicu oleh sejumlah aspek salah satunya adalah tidak adanya manuver politik untuk membentuk koalisi dalam pertarungan di MPR. Pada akhirnya Gus Dur terpilih sebagai presiden.
Namun demikian, usia Gus Dur sebagai presiden hanya berlangsung 21 bulan. Kali ini sebuah koalisi di DPR mulai berupaya mendongkel kekuasaan Gus Dur. Pada pertengahan tahun 2001 pemerintahan Gus Dur jatuh. MPR kemudian memilih Megawati Soekarnoputri sebagai presiden.
Proses transformasi pemerintahan mulai dilakukan ketika Megawati menjabat mulai dari pembentukan KPK, Mahkamah Konstitusi, hingga pelaksanaan Pemilihan Umum alias Pemilu secara langsung, yang kemudian melahirkan beberapa pemimpin yakni Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY yang memimpin dua periode dan Jokowi yang juga 10 tahun menjabat sebagai presiden.
Adapun pada hari ini, rakyat Indonesia akan menyaksikan pelantikan presiden ke 8, Prabowo Subianto. Prabowo adalah klan politik lama. Dia adalah cucu Margono Djojohadikusumo dan putra dari Sumitro Djojohadikusumo. Pelantikan Prabowo akan berlangsung di gedung parlemen Senayan pada hari ini, Minggu (20/10/2024).